TUGAS
1
MATA
KULIAH : PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
PENTINGNYA
PENDIDIKAN KARAKTEK SEJAK USIA DINI
DISUSUN
OLEH :
NAMA
: AURILIA VICA KUSUMA
NPM
: 16753006
PROGRAM
STUDI : MANAJEMEN INFORMATIKA (A)
JURUSAN
EKONOMI BISNIS
BANDAR
LAMPUNG
POLITEKNIK
NEGERI LAMPUNG
TAHUN
AKADEMIK 2016/2017
KATA
PENGANTAR
Puji
dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah menciptakan manusia
dengan sebaik-baiknya bentuk, sehingga dengan kreativitas dan imajinasi yang
Allah tanamkan pada otak kiri manusia penulis dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik.
Tujuan dibuatnya makalah ini adalah
untuk mengembangkan pengetahuan mengenai pentingnya pendidikan karakter bagi
remaja sejak dini.
Oleh
karena itu, terselesaikannya makalah ini .bukan karena kemampuan penulis
semata. Melainkan tak luput dari bimbingan dan dukungan dosen dan teman-teman
lain yang memberi saran.
Penulis
menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan kelemahannya, baik
dalam materi maupun sistematikanya. Oleh sebab itu, kritik dan saran yang
membangun dari pembaca sangat diharapkan untuk menyempurnakan makalah ini.
Akhirnya,
kami mengharapkan semoga makalah ini dapat memberikan manfaat, khususnya bagi
penulis dan pembaca pada umumnya.
Bandar Lampung,
10 Oktober 2016
Penulis,
DAFTAR
ISI
LEMBAR
JUDUL............................................................................................................. i
KATA
PENGANTAR...................................................................................................... ii
DAFTAR
ISI................................................................................................................... iii
BAB
I : PENDAHULUAN......................................................................................... 1
1.1 Latar
Belakang Masalah............................................................................ 1
1.2 Rumusan
Masalah...................................................................................... 1
1.3 Tujuan
Penulisan........................................................................................ 2
BAB
II : PEMBAHASAN............................................................................................ 3
2.1
Karakter Menurut Para Ahli..................................................................... 3
2.2
Pengertian Karakter.......................................................................... ....... 5
2.3
Perbedaan Karakter dengan Kepribadian................................................. 5
2.4
Pentingnya Pendidikan Karakter bagi Remaja......................................... 6
2.5
Manfaat Pendidikan Karakter Sejak Dini................................................ 7
BAB
III : PENUTUP..................................................................................................... 9
3.1 Kesimpulan............................................................................................... 9
3.2 Saran......................................................................................................... 9
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Masyarakat adalah
factor penting yang mendukung keberhasilan perkembangan suatu Negara. Yang
dimaksud adalah masyarakat yang memunyai karakter untuk mendukung kemajuan
negaranya. Hal ini berarti masyarakat yang dimiliki harus terdiri dari
orang-orang atau manusia yang berkarakter. Generasi muda dalam suatu masyarakat
dapat menjadi indicator penting apakah kualitas masyarakatnya berkarakter atau
tidak. Misalnya apakah tingkat kebersamaan dan solidaritasnya tinggi, saling
memercayai dan memunyai tingkat konflik yang rendah. Nilai-nilai karakter
tersebut berasal dari individu yang menjunjung nilai kejujuran, kebersamaan,
siap kerja keras dan sadar akan kewajibannya.
Berbagai fakta yang terjadi tersebut menunjukkan
bahwa pendidikan karakter bagi pelajar Indonesia sangat penting. Pelajar
termasuk dalam masa remaja adalah masa transisi dari masa anak-anak ke masa
awal dewasa. Usia remaja berada pada kisaran usia 10 tahun sampai usia 21
tahun. Pada masa itu remaja sedang mencari identitas dirinya. Oleh karena itu,
remaja harus mendapat pendidikan karakter agar dapat mengarahkan minatnya pada
kegiatan-kegiatan positif.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah
yang dimaksud dengan karakter?
2. Apa
perbedaan karakter dan kepribadian?
3. Apa
yang dimaksud dengan pendidikan karakter?
4. Mengapa
pendidikan karakter penting bagi remaja?
5. Bagaimana
pengaruh pendidikan karakter terhadap remaja?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Mengetahui
mengenai pengertian karakter itu sendiri
2. Mengetahui
perbedaan antara karakter dengan kepribadian
3. Mengetahui
dan memahami mengenai pendidikan karakter
4. Mengetahui
apa saja pengaruh yang diperoleh dari pendidikan karakter bagi remaja itu
sendiri
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Karakter Menurut Para Ahli
Pengertian karakter menurut Pusat
Bahasa Depdiknas adalah “bawaan, hati, jiwa, kepribadian, budi pekerti,
perilaku, personalitas, sifat, tabiat, temperamen, watak”. Adapun berkarakter
adalah berkepribadian, berperilaku, bersifat, bertabiat, dan berwatak”. Menurut
Tadkiroatun Musfiroh (UNY, 2008), karakter mengacu kepada serangkaian sikap (attitudes), perilaku (behaviors), motivasi
(motivations), dan keterampilan (skills). Karakter berasal dari bahasa Yunani yang
berarti “to mark” atau menandai dan memfokuskan bagaimana
mengaplikasikan nilai kebaikan dalam bentuk tindakan atau tingkah laku,
sehingga orang yang tidak jujur, kejam, rakus dan perilaku jelek lainnya
dikatakan orang berkarakter jelek. Sebaliknya, orang yang perilakunya sesuai
dengan kaidah moral disebut dengan berkarakter mulia.
Karakter mulia berarti individu memiliki pengetahuan tentang
potensi dirinya, yang ditandai dengan nilai-nilai seperti reflektif, percaya diri, rasional, logis, kritis, analitis,
kreatif dan inovatif, mandiri, hidup sehat, bertanggung jawab, cinta ilmu,
sabar, berhati-hati, rela berkorban, pemberani, dapat dipercaya, jujur,
menepati janji, adil, rendah hati, malu berbuat salah, pemaaf, berhati lembut,
setia, bekerja keras, tekun, ulet/gigih, teliti, berinisiatif, berpikir
positif, disiplin, antisipatif, inisiatif, visioner, bersahaja, bersemangat,
dinamis, hemat/efisien, menghargai waktu, pengabdian/dedikatif, pengendalian
diri, produktif, ramah, cinta keindahan (estetis), sportif, tabah, terbuka,
tertib. Individu juga memiliki kesadaran untuk
berbuat yang terbaik atau unggul, dan individu juga mampu bertindak sesuai potensi dan kesadarannya
tersebut. Karakteristik adalah realisasi perkembangan positif sebagai individu
(intelektual, emosional, sosial, etika, dan perilaku).
Individu yang berkarakter baik atau unggul adalah seseorang yang
berusaha melakukan hal-hal yang terbaik
terhadap Tuhan YME, dirinya, sesama, lingkungan, bangsa dan negara serta dunia
internasional pada umumnya dengan mengoptimalkan potensi (pengetahuan) dirinya
dan disertai dengan kesadaran, emosi dan motivasinya (perasaannya).
Pendidikan karakter adalah suatu
sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi
komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan
nilai-nilai tersebut.
Pendidikan karakter dapat dimaknai
sebagai “the deliberate use of all dimensions of school life to foster
optimal character development”. Dalam pendidikan karakter di
sekolah, semua komponen (pemangku pendidikan) harus dilibatkan, termasuk
komponen-komponen pendidikan itu sendiri, yaitu isi kurikulum, proses
pembelajaran dan penilaian, penanganan atau pengelolaan mata pelajaran,
pengelolaan sekolah, pelaksanaan aktivitas atau kegiatan ko-kurikuler,
pemberdayaan sarana prasarana, pembiayaan, dan ethos kerja seluruh warga
sekolah/lingkungan. Di samping itu, pendidikan karakter dimaknai sebagai suatu
perilaku warga sekolah yang dalam menyelenggarakan pendidikan harus
berkarakter.
Menurut David Elkind & Freddy Sweet Ph.D.
(2004), pendidikan karakter dimaknai sebagai berikut:
“character education is the deliberate effort to help people
understand, care about, and act upon core ethical values. When we think about
the kind of character we want for our children, it is clear that we want them
to be able to judge what is right, care deeply about what is right, and then do
what they believe to be right, even in the face of pressure from without and
temptation from within”.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa pendidikan karakter adalah
segala sesuatu yang dilakukan guru, yang mampu mempengaruhi karakter peserta
didik. Guru membantu membentuk watak peserta didik. Hal ini mencakup
keteladanan bagaimana perilaku guru, cara guru berbicara atau menyampaikan materi,
bagaimana guru bertoleransi, dan berbagai hal terkait lainnya.
2.2
Pengertian Karakter
Karakter berasal dari bahasa Yunani yang arti
dalam bahasa Inggrisnya adalah “to mark” yaitu menandai dan memfokuskan
bagaimana mengaplikasikan nilai kebaikan dalam bentuk tindakan atau tingkah
laku, sehingga orang yang tidak jujur, kejam, rakus dan perilaku jelek lainnya
dikatakan orang berkarakter jelek. Sebaliknya, orang yang perilakunya sesuai
dengan kaidah moral disebut dengan berkarakter mulia.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008) dalam http:///C:/Users/Public/ Documents/ Pendidikan Karakter
untuk Menanggulangi Penyalahgunaan Narkoba di Kalanga Remaja_annisasyam.htm/, karekter merupakan sifat-sifat
kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang lain.
2.3
Perbedaan Karakter dengan Kepribadian
Kepribadian bukanlah karakter. Setiap orang
punya kepribadian yang berbeda-beda. Kepribadian merupakan hal yang bisa
dikatakan permanen dan merupakan anugerah dari lahir yang sulit untuk dirubah
karena merupakan tanda unik dari masing-masing orang sedangkan karakter dapat
dibangun dan menurut para ahli psikolog, ada beberapa nilai karakter dasar
manusia yaitu cinta kepada Allah dan ciptaann-Nya (alam dengan isinya),
tanggung jawab, jujur, hormat dan santun, kasih sayang, peduli, dan kerjasama,
percaya diri, kreatif, kerja keras, dan pantang menyerah, keadilan dan
kepemimpinan; baik dan rendah hati, toleransi, cinta damai, dan cinta
persatuan.
Pendapat lain mengatakan bahwa karakter dasar manusia terdiri dari
dapat dipercaya, rasa hormat dan perhatian, peduli, jujur, tanggung jawab;
kewarganegaraan, ketulusan, berani, tekun, disiplin, visioner, adil, dan punya
integritas. Walaupun manusia memiliki karakter dasar yang baik, tetapi manusia
tidak bisa begitu saja memiliki karakter-karakter tersebut. Seperti yag telah
dikatakan sebelumnya bahwa karakter itu perlu dibangu tidak seperti kepribadian
yang merupakan anugerah sejak lahir seperti quotation word Helen Keller bahwa
“Karakter tidak dapat dibentuk dengan cara mudah dan murah. Dengan mengalami
ujian dan penderitaan jiwa karakter dikuatkan, visi dijernihkan, dan sukses
diraih.”
2.4
Pentingnya Pendidikan Karakter bagi
Remaja
Remaja mengalami gejolak emosi karena perubahan
berat dan tinggi badan yang berpengaruh juga terhadap perkembangan psikisnya.
Pada masa gejolak itu merupakan masa sulit sehingga remaja memerlukan
pengendalian diri yang kuat ketika berada di sekolah, di rumah, di lingkungan
masyarakat. Dalam keadaan seperti ini, remaja membutuhkan orang dewasa untuk
mengarahkan dirinya. Untuk itu, agar tidak terjurumus pada hal-hal negatif,
remaja harus mempunyai pendidikan karakter.
Pendidikan karakter sangat penting diberikan kepada remaja karena
masa remaja adalah masa-masa dimana seorang anak mudah sekali menerima pengaruh
dari luar baik itu pengaruh baik maupun pengaruh buruk. Jika pengaruh baik itu
tidak ada masalah tetapi bagaimana dengan pengaruh buruk? Untuk itulah dengan
adanya pendidikan karakter dapat menekan pengaruh yang tidak baik terhadap
remaja yang datang dari luar lingkungan.
Seorang remaja bisa mendapatkan pendidikan dasar karakter dari rumah yaitu dengan keluarga. Jika seorang
anak mendapatkan pendidikan karakter yang baik dari keluarganya, anak tersebut
akan berkarakter baik selanjutnya. Namun, banyak orang tua yang lebih
mementingkan aspek kecerdasan otak ketimbang pendidikan karakter. Banyak orang
tua gagal dalam mendidik karakter anak-anaknya karena kesibukan atau justru
karena lebih mementingkan aspek kognitif saja. Tidaknya hanya dari keluarga
melainkan seorang anak juga akan mendapatkan pendidikan karakter dari sekolah
dengan mata pelajaran Pendidikan Kewanganegaan. Dari sekolah anak juga dibekali
ilmu mengenai pendidikan karakter yang sesuai dengan norma-norma dan
nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila. Mengapa harus sesuai dengan
nilai-nilai Pancasila? Karena Pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum.
Peraturan-peraturan yang dibuat, nilai social, nilai keagamaan, nilai keadilan,
nilai kejujuran dibuat berdasarkan Pancasila. Sehingga seorang anak seharusnya
bisa menyerap apa yang dipelajari dari Pancasila tersebut dan mengamalkannya
dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku.
2.5
Manfaat Pendidikan Karakter Sejak Dini
Pendidikan
karakter sendiri saat ini sudah banyak diterapkan. Tidak hanya pada institusi pendidikan
saja menlainkan pada perusahaan perkantoran, dan organisasi. Berikut akan
dipaparkan manfaat pendidikan karakter sejak dini :
1.
Rasa
percaya diri
Dalam kegiatan belajar
mengajar di sekolah, sebaiknya seorang remaja di bangun agar mempunyai rasa
percaya diri yang baik dan kuat. Rasa percaya diri ini dapat membuat anak dapat
mengembangkan potensi/bakat yang dimilikinya secara optimal.seperti kita
ketahui, setiap orang di dunia ini diberikan anugrah oleh Tuhan memiliki
kelebihan masing-masing. Kelebihan tersebut hendaknya kita kembangkan agar
nantinya kelebihan yang dimiliki oleh remaja dapat bermanfaat bagi orang lain.
Disinilah seharusnya seorang guru jeli untuk membuat peserta didik atau remaja
agar memiliki rasa percaya diri agar dapat memunculkan potensi dan bakat yang
ada dalam diri peserta didik tersebut.
2.
Kemampuan
bekerja sama
Salah satu jalan untuk
membangun karakter pada remaja adalah dengan cara memunculkan kemampuan kerja
sama diantara mereka. Dengan mempunyai sikap kerja sama seorang remaja dapat
mencapai keberhasilan dalam belajar, baim di sekolah ataupun nantinya setelah
lulus. Menjalin kemampuan kerja sama antara remaja dan orang lain ini dapat di
terapkan oleh guru melalui proses pembelajaran yang di dalamnya membentuk
sebuah kelompok diskusi, kelompok belajar dan lain sebagainya.
3.
Kemampuan
bergaul
Seorang remaja harus
di bangun karakternya agar mempunyai kemampuan dalam bergaul yang baik di dalam
lingkungannya. Kemampuan bergaul adalah kepandaian seseorang dalam menjalin
hubungan sosial dengan siapa saja. Kemampuan bergaul ini berhubungan dengan
sikap ramah terhadap orang lain dan memperlakukan orang lain sebaik mungkin.
4.
Kemampuan
berempati
Kemampuan berempati
sangat perlu dimiki oleh seorang pelajar atau remaja agar memiliki kedekatan
terhadap orang lain. Kedekatan tersebut terjalin karena adanya sikap tenggang
rasa, ringan dalam mempberikan bantuan terhadap orang lain dan saling membantu antar
sesama. Kemampuan berepati dapat di bangun atas dasar memahami kesedihan orang
lain yang terkena musibah. Misalnya saja seorang pelajar atau remaja diajak
untuk menjenguk orang yang sakit, orang yang terkkena bencana dan diajak untuk
memberikan bantuan yang dapat berupa tenaga, bantuan dan uang.
5.
Kemampuan
berkomunikasi
Manusia termasuk
makhluk sosial, sebagai makhluk sosial kita harus memiliki kemampuan dalam
berkomunikasi. Kemampuan berkomunikasi digunakan untuk menjalin kedekatan
dengan orang lain dan untuk berinteraksi secara baik dengan orang lain. Namun,
pada kenyataannya masih banyak orang yang belum mampu berkomunikasi dengan
baik, sehingga banyak terjadi konflik dalam berhubungan dengan orang lain.
Konflik tersebut berupa terjadinya percekcokkan
antar individu, bahkan perkelahian antar warga masyarakat hanya gara-gara tidak
memiliki kemampuan dalam berkomunikasi yang baik. Bahkan dalam dunia remaja,
banyak terjadi tawuran antar pelajar akibat omongan-omongan yang sifatnya
menyinggung perasaan di antara mereka.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Seperti kita ketahui bersama, apa yang telah
terjadi pada moral remaja bangsa Indonesia. Disana-sini terjadi berbagai kasus
yang menyimpang dari nilai-nilai moral yang ada pada masyarakat kita. Misalya
saja yang terjadi di kalangan remaja yaitu pergaulan bebas, tawuran,
penyalahgunaan narkoba, kekerasan diantara remaja, kebut-kebutan di jalan dan
lain sebagainya. Hal tersebut memperlihatkan betapa buruknya moral para remaja bangsa Indonesia.
Bukankah remaja adalah salah satu aset yang dimiliki oleh bangsa untuk
memajukan bangsa di masa mendatang? Dari kasus-kasus yang terjadi tersebut
menandakan betapa pentingnya perbaikan terhadap karakter dan kepribadian para
remaja. Salah satu hal yang bisa dilakukan adalah dengan memberikan pendidikan
karakter untuk para remaja.
Pendidikan karakter sangat penting diberikan kepada remaja karena
masa remaja adalah masa-masa dimana seorang anak mudah sekali menerima pengaruh
dari luar baik itu pengaruh baik maupun pengaruh buruk. Jika pengaruh baik itu
tidak ada masalah tetapi bagaimana dengan pengaruh buruk? Untuk itulah dengan
adanya pendidikan karakter dapat menekan pengaruh yang tidak baik terhadap
remaja yang datang dari luar lingkungan.
3.2 Saran
Pendidikan karakter
merupakan sesuatu yang sangat penting dan harus dipahami serta dipraktekkan
secara menyeluruh. Pembentukan karakter yang pada umumnya terjadi pada masa
anak-anak, mendorong para orangtua untuk bersikap serius dalam masalah ini.
Orangtua harus memberikan pendidikan yang baik dalam rangka membentuk karakter
anak. Sehingga diharapkan lahir generasi penerus bangsa yang memiliki karakter
kuat dalam rangka memajukan bangsa dan negara.
Hal yang sama juga harus
dilakukan para pendidik baik di sekolah (guru), di Perguruan Tinggi, atau
dimanapun berada, yang merupakan orangtua kedua bagi anak. Budaya yang baik di
lingkngan tempat belajar harus dibangun dan diaplikasikan oleh semua pihak, agar
tercipta manusia-manusia yang berkarakter di masa mendatang
Ini adalah sebuah hari yang indah , artikel yang sangat bermanfaat sekali dimana kamu bisa menemukan bagaimana cara hidup lebih baik.
BalasHapusSebagaimana orang yang sudah dulu tentunya.
Denah Rumah 3 Kamar
Model kebaya modern
the best
BalasHapusDaftar pustaka
BalasHapus